5 tahun 2 bulan 28 hari...
Yang artinya matahari sudah terbit sebanyak 1.905 kali sejak aku diizinkan untuk mendapat gelar baru sebagai seorang....IBU
Yang artinya matahari sudah terbit sebanyak 1.905 kali sejak aku diizinkan untuk mendapat gelar baru sebagai seorang....IBU
Banyak sekali pembelajaran baru bergandengan dengan proses jatuh dan kemudian bangkit kembali
Satu-satunya gelar yang aku miliki yang diberikan di awal 'masa pendidikan', sebagai tanda jadi kontrak pengabdian seumur hidup
Berawal belajar bersama dengan si sulung, dan 1,5 tahun kemudian belajar bertiga dengan si bungsu
Apakah perjalanan selama 45.720 jam ini sudah menjadikan aku masuk dalam jajaran senior dunia per-mamak-an?
Tentunya sangat belum..
Dan tulisan ini pun bukan bermaksud untuk ber-petuah, tetapi hanya berbagi sebagai bentuk perayaan 5th anniversaryku sebagai seorang IBU
"Udah dapat pelajaran apa aja sih selama pendidikan 5 tahun ini?"
Segudang...sebumi...sangat banyak sangat berarti
Dulu aku punya banyak mimpi, sekarang pun masih sama tapi kontennya berbeda
Alkisah setelah menyelesaikan gelar dokter, aku bercita-cita sangat keras ingin menjadi seorang spesialis. Meniti karir dan meraih kesuksesan. Waktu itu enggan sekali rasanya memikirkan untuk menjadi seorang dosen, tapi nyatanya saat ini aku sangat mencintai pekerjaan ini. Pekerjaan yang mengizinkanku memiliki banyak waktu mendampingi 2 buah hatiku menapaki setiap milestone kehidupannya tanpa mengharuskanku berhenti bermimpi, berkarir, berkarya dan memberi arti. Mimpi di awal tadi telah melunak dan bergeser sedikit dengan pertimbangan utama...anak. Bergeser bukan berarti aku hidup tanpa mimpi. Tidak menjadi spesialis bukan berarti tamatlah riwayat karir seorang dokter. Menjadi ibu menggiringku ke jalur lain yang bisa mengimbangi keinginanku untuk tetap berkarir dan tetap memiliki banyak waktu untuk memberikan pelukan, mencium, memandikan, memberi makan, menjawab segala pertanyaan ajaib, hingga melatih anak-anakku menjadi pribadi yang beradab dan mengenal Tuhannya.
Dulu aku sering digoncangkan oleh segala perasaan-perasaan negatif, si mellow-norak yang sering menciptakan kelabilan. Begitulah alkisah seorang melankolis-sangunis
Sekarang??? Maap...tidak ada waktu untuk hal itu...
Sejak menjadi ibu, 24 jam itu rasanya sangat singkat tapi lebih tertata dan efektif
Jangan tanyakan waktu untuk berleha-leha, karena waktu pribadi di kamar mandi yang cuma 2 menitpun udah ada yang mengintai di depan pintu
Tangan sedang mengerjakan sesuatu hal, tapi pikiranku sudah melompat ke dua sampai empat jam ke depan apalagi yang harus dikerjakan, bahkan kadang pikiran ini bisa lari sprint ke beberapa minggu ke depan
Aku menikmati segala kehebohan ini, tapi tidak jarang terkadang rasa lelah bosan muak mendarat di hati. Kadang si mellow-norak itu datang dan membuat pandangan mengabur dan mendadak mata ini mengeluarkan air sedikit, perlahan, dalam diam, atau di bawah guyuran shower kamar mandi..bukan seperti mellow-norak waktu dulu sampai bantal basah, berhari-hari, menghabiskan energi. Mellow-norak yang sekarang hanya boleh menetap sejenak, karena ada 2 malaikat kecil yang tidak mengizinkannya berlama-lama singgah di hati mamanya. "Mamaa..kulit Tuhan warna apa? Matanya hitam ga kayak mata abang? Tuhan tinggalnya dimana? Apa Dia sama dengan hantu?' (buyar dehhh mellow-noraknya)
Yang sudah menjadi seorang ibu pasti sepaham dengan rasa ini
Rasanya ingin memberikan apapun yang terbaik, yang terindah, kalau bisa isi dunia ini..untuk anak-anaknya
Kita mulai dari hal kecil.. isi keranjang belanjaan di shopee yang hampir 99% itemnya adalah keperluan anak, keperluan sendiri untuk masuk ke tahap checkout sajapun perlu melalui banyak tahap pertimbangan, penting atau ga, perlu atau pengen?
Dan masih banyak hal-hal printilan lain, saat dimana kita begitu mengutamakan anak
Hingga ke hal-hal yang lebih besar...tentang masa depan, tabungan, asuransi, investasi, bahkan untukku sendiri, aku semakin semangat berinvestasi untuk kesehatan dengan pemikiran aku harus sehat kuat untuk anak-anakku..
"Aku, seorang ibu biasa lengkap dengan segala kelemahannya ini aja mampu mengasihi dengan begitu besarnya, apalagi Bapaku yang di sorga?"
Nahhh..ini dia pelajaran terbesarnya selama 2.742.120 menit aku menjadi ibu
Iman yang dulunya masi diturunkan karena status, berlahan-lahan bertunas dan memberiku keyakinan mengenai ini...Unconditional Love dari penciptaku
Banyak sekali keraguan kekhawatiran yang sering muncul, terlebih sejak menjadi ibu
Tapi pelajaran tentang unconditional love ini selalu berhasil mengingatkanku kembali tentang doa, harapan, dan berserah
Meskipun sering muncul kabut tebal di perjalananku, yang membatasi penglihatanku ke depan, aku percaya ada tangan yang akan selalu menuntunku,supaya sekalipun aku jatuh, aku tidak akan sampai tergeletak
"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang disorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya"
Pelajaran masih banyak
SKS yang tertinggal juga masih ada
Sampai bertemu di kisah 10th anniversary nanti...
Untukmu sesama ibu...kamu hebat, kamu yang terbaik dengan versimu, mari melanjutkan proses pendidikan ini
Untukmu yang menantikan dan merindukan status ibu... Tuhan yang menjawab seindah dan seturut dengan waktuNya
...
...
With love
dari ibu-ibu versi junior
