Sungguh
benar dan teramat sangat benar klo kata senior masuk ke magister prodi
yang satu ini memang gampang buat masuk tapi syusahhh pisan buat
keluarnya *curhatan anak kuliahan yang harus menambah 1 semester lagi
dengan modal harta pribadi yg ga seberapa ituh...hikshikshiks*
Ga salah kalau aku menyebut diriku miss perpeksionis, hehehehe...
Mengatur seluruh jadwal penelitian dengan indahnya, dengan target tahun ini diwisuda *pengennya sii yah bulan Agustus, tapiiiiiiii ini ud bulan berapa aih kamuuuuu perotttttttt*
Dan kenyataannya apa????
Taraaaa.....
Aku masi teronggok dengan penelitian yg ga jalan2
Waktu lewat kurang lebih 4 bulan dari yang ditargetkan *bisa diliat di salah satu coret2an pic timeline masa depan di IG ku*
STRESS!! sudah pasti! dengan kadar banget, sangat, very dan terlalu.....
Ouwww...bukan nyesek karena kejar setoran mw kawen, tp krn ga pengen nyetor uang kuliah LAGI dari puing-puing sisa harta gono-gini-ku,krn udah bosen dengan kuliah, karena..... :P
Ga usah ditanya lagi...
Usahanya? udah max kayaknya yah
Jurnalnya? udah 215 biji
Kolokiumnya? udah 29 Juli kemaren lohhhhhh
Duitnya? ga usah ditanya deh, pokoke positip buat melarat
Hewan coba, jamur untuk penelitian? uda ready dari kapan tahun, malah tikus2nya uda ketuaan ga dipake2, yg dibeli pas masa mereka remaja, mungkin skrg uda msk masa geriatri dan andropause
Alatnya? Ini dia biang keroknya, dan entah kenapa dan mengapa si alat itu bisa serentak rusaknya dimana-mana.... *nyesekkkk ga siiiiii?*
Itulah dia sebab musabab nya kalau akhir2 ini ketawa saya suka berlebihan, jerawat ngintil dimana2 padahal dulunya mulusss bgt, beneran ga boong :p, dan lebih seneng gulang-guling di tpt tidur krn ga bs fokus mw ngerjain yg lain..
Begini banget kuliah S2 ini ya makkkk eeeeeeeee :'(
Dan....malam itu.....
Anak manusia yang penuh dosa ini didatengin sama malaikat yang membawa sebuah dongeng klasik yang sebenernya aku sendiri uda sering dengar tapi entah kenapa dan mengapa rasanya seperti cerita baru yang begitu....menampar...plak!
Kisah itu mengenai "Lazarus dibangkitkan"
"...tetapi Ia sengaja tinggal dua hari di tempat dimana Ia berada."
Sungguh terlalu kalau dipikir2, orang yang dikasihi uda cengap-cengap, malah nunda datang
Yah sama...aku juga uda cengap-cengap dengan waktu, dan sepertinya Ia menunda untuk datang sama seperti zamannya Lazarus :')
Maria dan Marta juga aku yakin sama keselnya sama aku yang sedang menunggu dan sangat berharap Ia bertindak seperti apa yang ada dipikiran kami.
Tapi Tuhan bilang apa coba setelah Ia sampai dan Lazarus telah meninggal?
"Syukurlah Aku tidak datang waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat BELAJAR PERCAYA"
Dan kemudian Lazarus yang sudah 4 hari berbaring di dalam kubur dibangkitkan...
4 hari kalau dipikir secara akal sehat, menurutku adalah waktu yang sudah sangat terlambat, air mata juga uda kering, mayatnya juga udah mulai busuk
Sama dengan kemoloran timelineku selama 4 bulan, sudah sangat terlambat, progress yang telatnya bgt2, kayaknya yang udah diperjuangin segimananya, hasilnya ga seberapa.
Harusnya kan aku ud diwisuda, harusnya aku ga nambah biaya lagi, harusnya...., harusnya...., harusnya.....
D E S P E R A D O sekali-bgt-dan-teramat!!!
"Syukurlah Aku tidak datang waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat BELAJAR PERCAYA"
Jawaban Tuhan ini meng-inspirasi sekali, kadang2, bahkan sering kali aku menjadikan Tuhan sebagai mesin penjawab segala keinginan, ato kalau zaman skrg kayak kantong Doraemon. Aku butuh apa, tinggal minta, kalau lg butuh bgt doanya bs khusyuk bgt lebih2 dari pendeta :P, kalau ga dapet2 mulai merajokkk, jam doanya nyusut, bahkan bisa mogok berdoa.
Situasi ini membuatku berpikir, sering kali tanpa kusadari aku udah menjadikan sosok Tuhan yang luar biasa itu menjadi sebatas 'kantong Doraemon', terlalu sekali anak yang satu ini!!! Aku mw semuanya instan, aku pengen mengatur semuanya sesuai dengan waktuku, dan aku ditegur!
Dari kalimat jawaban Tuhan itu aku jadi berpikir, berarti dari segala bentuk kejadian dan pengalaman hidup yang kita alami Tuhan ingin melatih kita untuk belajar percaya, ga ada pengecualian. Fase menanti yang menurut saya,Maria, dan Marta adalah 'suatu keterlambatan' sebenarnya merupakan suatu fase dimana Tuhan ingin menguji kualitas kepercayaan kita. Kalaulah fase penantian ini tidak ada, kita seperti Nobita yang bisa mendapat semua keinginannya hanya dengan sedikit merengek, maka kualitas kitapun akan sama melempemnya dengan Nobita.
Aku yakin diluar sana banyak yang sedang dalam pengujian ini, entah sudah berapa lama kalian menanti, mungkin bukan 4 bulan lagi, tapii sudah bertahun-tahun...
Menantikan anak, pasangan hidup, kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian dalam rumah tangga,...atau mungkin menantikan korupsi hilang dari Indonesia
Apapun itu
Kita masih sama...
Aku pun masih belum mendapatkan jawabannya sampai detik kisah ini dituliskan...
Bukan hanya soal thesis, tapii untuk banyak pergumulan lain yang tidak bole disebutkan merknya :P
Mungkin...saat ini Tuhan sedang menunda untuk menjenguk kita, menjenguk aku, menjenguk kamu...
Mungkin bisa molor 5 bulan lagi untuk thesisku, mungkin 1 hari lagi untuk kebahagiaan keluargamu, atau bisa aja 10 tahun lagi untuk korupsi di Indonesia...
Ga ada yang tau pastinya...
Yang pasti cuma satu, Ia ingin saat-saat ini kita BELAJAR PERCAYA...
Ini ceritaku, apa ceritamu? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar