Dia...
Aku pernah meminjam rahimnya selama 9 bulan...
Plasentaku menerima aliran darah langsung dari aliran aortanya...
Dan mencicipi puting susunya selama beberapa saat, meski bukan eksklusif...
Dia...
Aku besar, menjadi remaja dan dewasa hingga saat ini....itu semua hanya karena keringatnya
Aku yakin sesekali air matanya harus jatuh karena memikirkanku
Aku juga yakin tak pernah terbersit sedikitpun dibenaknya untuk memberi batu pengganti roti buatku...
Many..many thanks buatnya....
Mungkin itupun belum cukup...dan tak kan pernah cukup
Aku...
Hampir 27 tahun aku hidup, itu artinya angka dewasa...
Banyak hal walaupun mungkin belum sebanyak dia...telah kupelajari dalam setiap langkahku
Menimbang, memilih, bermimpi, berkehendak, melangkah, telah banyak kulalui, hingga akhirnya aku mengenal istilah konsekuensi, sekali lagi meskipun tidak sebaik dia...
Aku...Dia...
Dia mengenalku sebagai yg keras kepala, tertutup, emosional, tak sepintar adikku...
Dia selalu mengeluhkanku dan membandingkanku...
Kata dia 'aku teman bertengkarnya'
Aku...Dia...
Aku tak pernah nyaman menjadikan dia tempatku mengeluarkan isi kepalaku
Aku sering merasa takut bila didekat dia
Dia masih menjadi diktator setiapku memilih langkahku
Dia masih memaksa mengajarkanku merangkak di saat aku sudah bisa berlari
Dia masih menganggapku 0 saat aku sudah 9
Dia...
Dia yang selalu dan masih akan ada di tiap doaku
Dia yang selalu kupintakan umur panjang dari yang Maha Kuasa
Dia...yang masih kusebut MAMA
:')
Sabtu, 24 November 2012
Rabu, 21 November 2012
-exerciso-
Sengaja berangkat lebih pagi ke USU, padahal jadwal kuliah baru jam 11..bukan karena rajin tp karena ingin mengurangi waktu bersaam orang rumah. Jalanan juga sangat mendukung, nyetir di pagi hari ini sungguh indah, lancar jaya, bukan seperti Medan yg selama ini kukenal....
And now...i'm nenggeking @kantin biomedik USU yg konon harganya kurang manusiawi, tp tetep aja jadi pilihan buat org yg males jalan kayak saya ini :p
Hmmm....anyway...actually...
Suasana hati lg semrautan dari sabtu kemaren...lagi kyk benang kusut yg belum nemu mana ujungnya *copy paste bahasa sahabatku dulu waktu kuliah*
taukah kamu, bahwa sesungguhnya saat kamu harus berhadapan, bergumul, bercengkerama, berpelukan dgn suatu problematika yg itu2 aja akan membuat kamu terancam mengalami "depresso strescinno muakocino" *diagnosa klinis by dr.vera simorangkir*
suatu kondisi dimana terlalu banyak pertanyaan yg belum ditemukan jawabannya, berusaha bercerita dan mencari tempat mengadu tapi masih belum menemukan jawabnya, bermewek ria dgn harapan rasa hati akan lega...hingga akhirnya mulai apatis dan berpasrah, terdiam dan berhenti bercerita, mencoba menutupi dgn menampilkan tawa yg berlebihan di hadapan dunia *part of my kamuflase phase*
terlalu egoiskah saat aku ingin menentukan arahku sendiri, setelah sebelumbelumnya berkalikali aku mengikuti kompas milik orgtuaku...?
seberapa besarkah persentase titel seseorang menentukan besar pendapatannya dan kemampuannya membangun anakcucunya kelak?
mengapa begitu besar pengaruh omongan org didunia ini dalam menentukan langkah kita?
mengapa terlalu takut melangkah saat kita memiliki sesuatu yg berbeda dgn org kebanyakan? Pendapat manusiakah yg paling berperan memberikan prognosa masa depan kita?
klo menjadi anak perempuan satusatunya yg bergelar dokter membuat hidup begini ribet, kenapa aku ga dilahirkan sbg ank ke 12 yg bergelar dokter? Mungkin akan lebih indah saat aku bukan sorotan?
mengapa terlalu membatasi kuasa Tuhan dalam memberi rezeki? Padahal selama ini sudah merasakan sendiri menikmati rezeki dan berkat yg tak pernah terpikirkan akan pernah dimiliki?
Hmmmm....
'banyak doa ver....' kata org,kata temen,kata sahabat....
kataku : bukan tak pernah aku berdoa, bukan tak pernah aku bersujud, hanya Tuhan dan akulah yg tau...
Yahh...mungkin Dia yg sangat mengasihiku masih ingin memberi latihan buatku...mgkn Dia berpikir aku masih perlu dilatih agar imanku semakin bertumbuh, dilatih bagaimana berpengharapan saat tak ada satupun yg bisa dijadikan pegangan dikanankiriku, dilatih berhikmat dalam menghadapi logika dan pola pikir dunia yg 'sudah pada umumnya' itu, dilatih tetap setia bersujud dan menengadah ke atas saat tak satupun jawaban yg kutemukan, dilatih tetap tersenyum saat segala sesuatunya harusnya membuatku menangis, dilatih tetap bisa memainkan peranan sebagai guru-mahasiswa-teman-sahabat-anak-pacar meski terkadang merasa sangat lelah memainkan perananku,...dilatih untuk setia mencari God's will dalam hidupku....
Well...
Berlatih...dilatih...latihan.... Quote di pagi hari ini...
Selamat berlatih vera...selamat berlatih temans...selamat berlatih dunia... ;)
And now...i'm nenggeking @kantin biomedik USU yg konon harganya kurang manusiawi, tp tetep aja jadi pilihan buat org yg males jalan kayak saya ini :p
Hmmm....anyway...actually...
Suasana hati lg semrautan dari sabtu kemaren...lagi kyk benang kusut yg belum nemu mana ujungnya *copy paste bahasa sahabatku dulu waktu kuliah*
taukah kamu, bahwa sesungguhnya saat kamu harus berhadapan, bergumul, bercengkerama, berpelukan dgn suatu problematika yg itu2 aja akan membuat kamu terancam mengalami "depresso strescinno muakocino" *diagnosa klinis by dr.vera simorangkir*
suatu kondisi dimana terlalu banyak pertanyaan yg belum ditemukan jawabannya, berusaha bercerita dan mencari tempat mengadu tapi masih belum menemukan jawabnya, bermewek ria dgn harapan rasa hati akan lega...hingga akhirnya mulai apatis dan berpasrah, terdiam dan berhenti bercerita, mencoba menutupi dgn menampilkan tawa yg berlebihan di hadapan dunia *part of my kamuflase phase*
terlalu egoiskah saat aku ingin menentukan arahku sendiri, setelah sebelumbelumnya berkalikali aku mengikuti kompas milik orgtuaku...?
seberapa besarkah persentase titel seseorang menentukan besar pendapatannya dan kemampuannya membangun anakcucunya kelak?
mengapa begitu besar pengaruh omongan org didunia ini dalam menentukan langkah kita?
mengapa terlalu takut melangkah saat kita memiliki sesuatu yg berbeda dgn org kebanyakan? Pendapat manusiakah yg paling berperan memberikan prognosa masa depan kita?
klo menjadi anak perempuan satusatunya yg bergelar dokter membuat hidup begini ribet, kenapa aku ga dilahirkan sbg ank ke 12 yg bergelar dokter? Mungkin akan lebih indah saat aku bukan sorotan?
mengapa terlalu membatasi kuasa Tuhan dalam memberi rezeki? Padahal selama ini sudah merasakan sendiri menikmati rezeki dan berkat yg tak pernah terpikirkan akan pernah dimiliki?
Hmmmm....
'banyak doa ver....' kata org,kata temen,kata sahabat....
kataku : bukan tak pernah aku berdoa, bukan tak pernah aku bersujud, hanya Tuhan dan akulah yg tau...
Yahh...mungkin Dia yg sangat mengasihiku masih ingin memberi latihan buatku...mgkn Dia berpikir aku masih perlu dilatih agar imanku semakin bertumbuh, dilatih bagaimana berpengharapan saat tak ada satupun yg bisa dijadikan pegangan dikanankiriku, dilatih berhikmat dalam menghadapi logika dan pola pikir dunia yg 'sudah pada umumnya' itu, dilatih tetap setia bersujud dan menengadah ke atas saat tak satupun jawaban yg kutemukan, dilatih tetap tersenyum saat segala sesuatunya harusnya membuatku menangis, dilatih tetap bisa memainkan peranan sebagai guru-mahasiswa-teman-sahabat-anak-pacar meski terkadang merasa sangat lelah memainkan perananku,...dilatih untuk setia mencari God's will dalam hidupku....
Well...
Berlatih...dilatih...latihan.... Quote di pagi hari ini...
Selamat berlatih vera...selamat berlatih temans...selamat berlatih dunia... ;)
Kamis, 16 Agustus 2012
Kamu bukan indomie
50+25
Klo di belakang masing2 angka tersebut aku tambahkan 'juta' itu nilai yg ga sedikit bukan?
Kalo kata org jumlah itu relatif veraaa....buat kmu aja kali berasa banyak, buat orang mungkin itu jajanan permen mereka....
Ahhh..... Ga peduli, tetep aja itu banyak...
Tetep aja kmu duduk2 dirumah,ongkang2 kaki ga mgkn turun duit segitu dari langit
Harus ada keringat yg dikorbankan untuk jumlah segitu demi masa depanmu
Tapi....
Sesumgguhnya aku bukan ingin mempeributkan itu banyak or sedikit...
Bermula dari anak didikku yg remedial serial ke seribu sekian hari ini
Niat hati ingin membantu supaya mrk tidak semakin jatuh, bener2 niat yg plg tulus, mulia sejagat raya
Tapi sama kayak klo kita mau narik org dari jurang, berat badan dy plus gaya gravitasi itu uda double bebannya, klo yg ditarik ga berusaha menarik badannya sendiri, dy ga kan ketolong, dadah bubay pasti alamat jatoh ke jurang...klo sy sih kaga mau ikutan jatoh...ogahhh...sy mw nya nolongin doank
Terkadang kita hidup itu terlalu sering pake egois-egosentris
Contohnya :
Aku paling susah, bebanku berat, hatiku sedih, ga ada yg peduli samaku, aku pengen mati *sekelumit contoh kasus status FB yg suka muncul di news feed saya*
Klo mama papa ga mw tau, aku juga ga mw tau, biarin aja kuLiah sy berantakan *saya juga ikutan ahh ga mau tau*
aku sebenernya ga pengen kuliah disini bu, tp dipaksa sama ortuku *cerita lama...uda masuk nuansa nostalgia*
intinya ceritanya cuma dia, dia lagi, dan sampai akhirnya juga dia, klo dijadiin cerita saya ogah ngikutin ceritanya, ga membangun, ga bikin semangta, ga ada nuansa heroiknya *bututttttt*
yahhh....dalam hidup ini mana bisa sih kita minta minum susu mulu, ada saatnya kita harus siap beralih ke makanan keras
Ga bisa kita paksain semua org hrs bersikap sesuai yg kita mau....karena kita jg ga mw dnk digituin
Masalah, dukungan, keterpaksaan, putus pacar, keluarga ribut, bosen belajar, ga ada duit, sebenernya sih uda lagu lama yaa...bukan hanya lagunya anak mahasiswa, lagunya semua org itu mah....
Sekarang semua tergantung pribadi yg menghadapinya....
Ingin membuat itu jadi suatu batu besar dalam hidupmu sampai apapun yg ada di depan kaga kelihatan, alhasil kerjanya ngeliat ke belakang mulu, klo bosan ke samping mulu, jdinya yah stagnant, kerdil, akan tetapn begitu2 aja...
Atau...
Kita buat menjadi seperti kerikil, yg jangankan menghalangi pandangan, kesandungpun ga mungkin...jadi kmu bisa bebas ngeliat ke segala arah....poin of viewnya banyak, pilihan lebih banyak, kesempatan lebih jelas terpampang
Kadang-kadang dari awal si masalah itu emg dtgnya udah kyk batu gede bgt yg dipaketin terus diantar kehadapan kita...yah mw diapain lagi, dapetnya yah yg begitu dulu skrg
Tapi apapun jenis batunya, mw batu pualam, natu bata, batu kerikil, ini semuamjudulnyanadalah proses pendewasaan
Tidak ada org yg dilanirkan lengkap dengan keahlian mengubah batu besar tadi lgsg menjadi batu kerikil, kita tidak diciptakan instan kyk indomie....judulnya mah butuh proses
Proses yg hny dipromotori oleh kmu seorang, ga ada yg lain, ga bisa dijockyiin...
Kalau hari ini mgkn batunya masi setinggi dengkul, masi sering buat jatuh, ga masalah...perlahan yg penting ada kemauan dan usaha, kmu akan mampu membuat batu besar itu menjadi kerikil dalam hidupmu....
...."tidak ada hal yg lebih besar di dunia ini, selain kasih Bapa untukku dan kmu. Tapinterkadang masalahmu sering kali kmu kondisikan seakan-akan lebih besar dari apapun...."
vE
With love for my beloved student
Klo di belakang masing2 angka tersebut aku tambahkan 'juta' itu nilai yg ga sedikit bukan?
Kalo kata org jumlah itu relatif veraaa....buat kmu aja kali berasa banyak, buat orang mungkin itu jajanan permen mereka....
Ahhh..... Ga peduli, tetep aja itu banyak...
Tetep aja kmu duduk2 dirumah,ongkang2 kaki ga mgkn turun duit segitu dari langit
Harus ada keringat yg dikorbankan untuk jumlah segitu demi masa depanmu
Tapi....
Sesumgguhnya aku bukan ingin mempeributkan itu banyak or sedikit...
Bermula dari anak didikku yg remedial serial ke seribu sekian hari ini
Niat hati ingin membantu supaya mrk tidak semakin jatuh, bener2 niat yg plg tulus, mulia sejagat raya
Tapi sama kayak klo kita mau narik org dari jurang, berat badan dy plus gaya gravitasi itu uda double bebannya, klo yg ditarik ga berusaha menarik badannya sendiri, dy ga kan ketolong, dadah bubay pasti alamat jatoh ke jurang...klo sy sih kaga mau ikutan jatoh...ogahhh...sy mw nya nolongin doank
Terkadang kita hidup itu terlalu sering pake egois-egosentris
Contohnya :
Aku paling susah, bebanku berat, hatiku sedih, ga ada yg peduli samaku, aku pengen mati *sekelumit contoh kasus status FB yg suka muncul di news feed saya*
Klo mama papa ga mw tau, aku juga ga mw tau, biarin aja kuLiah sy berantakan *saya juga ikutan ahh ga mau tau*
aku sebenernya ga pengen kuliah disini bu, tp dipaksa sama ortuku *cerita lama...uda masuk nuansa nostalgia*
intinya ceritanya cuma dia, dia lagi, dan sampai akhirnya juga dia, klo dijadiin cerita saya ogah ngikutin ceritanya, ga membangun, ga bikin semangta, ga ada nuansa heroiknya *bututttttt*
yahhh....dalam hidup ini mana bisa sih kita minta minum susu mulu, ada saatnya kita harus siap beralih ke makanan keras
Ga bisa kita paksain semua org hrs bersikap sesuai yg kita mau....karena kita jg ga mw dnk digituin
Masalah, dukungan, keterpaksaan, putus pacar, keluarga ribut, bosen belajar, ga ada duit, sebenernya sih uda lagu lama yaa...bukan hanya lagunya anak mahasiswa, lagunya semua org itu mah....
Sekarang semua tergantung pribadi yg menghadapinya....
Ingin membuat itu jadi suatu batu besar dalam hidupmu sampai apapun yg ada di depan kaga kelihatan, alhasil kerjanya ngeliat ke belakang mulu, klo bosan ke samping mulu, jdinya yah stagnant, kerdil, akan tetapn begitu2 aja...
Atau...
Kita buat menjadi seperti kerikil, yg jangankan menghalangi pandangan, kesandungpun ga mungkin...jadi kmu bisa bebas ngeliat ke segala arah....poin of viewnya banyak, pilihan lebih banyak, kesempatan lebih jelas terpampang
Kadang-kadang dari awal si masalah itu emg dtgnya udah kyk batu gede bgt yg dipaketin terus diantar kehadapan kita...yah mw diapain lagi, dapetnya yah yg begitu dulu skrg
Tapi apapun jenis batunya, mw batu pualam, natu bata, batu kerikil, ini semuamjudulnyanadalah proses pendewasaan
Tidak ada org yg dilanirkan lengkap dengan keahlian mengubah batu besar tadi lgsg menjadi batu kerikil, kita tidak diciptakan instan kyk indomie....judulnya mah butuh proses
Proses yg hny dipromotori oleh kmu seorang, ga ada yg lain, ga bisa dijockyiin...
Kalau hari ini mgkn batunya masi setinggi dengkul, masi sering buat jatuh, ga masalah...perlahan yg penting ada kemauan dan usaha, kmu akan mampu membuat batu besar itu menjadi kerikil dalam hidupmu....
...."tidak ada hal yg lebih besar di dunia ini, selain kasih Bapa untukku dan kmu. Tapinterkadang masalahmu sering kali kmu kondisikan seakan-akan lebih besar dari apapun...."
vE
With love for my beloved student
Rabu, 15 Agustus 2012
Jawabannya RAGU
Ragu...
Ragu itu adalah waktu kmu ujian nyorat nyoret pilihan a-b-c-d-e sampai lebih dari 3x *untung ga robek kertasnya :p*
Ragu itu adalah saat pilihan katamu terlalu byk 'Mmmm.....'
Ragu itu juga bisa terjadi saat kamu membutuhkan friz beberapa menit untuk suatu jawaban 'ya'
Ragu itu sering sohiban sama yang namanya 'galau'
Ragu itu hal yg sangat familiar sampai2 memilih isi perut pun pake acara ragu mau milih yang mana
Ragu itu juga yg sering buat kamu melakukan gerakan motorik berulang2, mondar-mandir berharap dgn action ini ragunya ilang
Ragu itu suatu perasaan yg mampu membuat kamu memandang lawan bicaramu lebih lama beberapa detik dgn harapan mendapatkan suatu keyakinan
Ragu itu suatu asa yang sering membuatmu bertanya 'bener ga ya?
Ragu itu bisa buat kmu jadi ga konsisten
Ragu itu sering juga jadi hal yang negatif yg mampu membelokkan kmu dari jawaban yang benar
Ragu itu memiliki gesturenya sendiri
Sekelumit tentang ragu...
Tapi taukah kamu...
Kalau...
Ragu itu membuat kmu terlalu banyak berpikir, ngabisin energi makanan ke otak, yang ujung2nya malah salah dan buat laper lagi :p
Tau ga, kalau...
Ragu itu episode manusia yg lagi digalauin sama iblis
Nyadar ga, kalau...
Ragu itu juga sering kita tujukan ke Tuhan? :(
Aku bakalan lulus ga ya *padahal uda belajar tuh dari kapan tahun*
Kapan yah bisa jdi ppds juga? *jeritan hati sepertinya:p*
Kok keduluanan mulu?
Harusnya kan bisa lebih baik dari dy
Buatku sendiri keraguan itu suatu fase yang masih terlalu sering bergulir
Saat dy muncul isi kepalaku sebagian besar adalah deretan kalimat yang berakhir dengan tanda tanya
Muka juga sering ikutan murung, hati menggalau, karena tanda tanyanya ga nemu-nemu dengan jawaban
Semakin keras aku berpikir, semakin sibuk aku mencari jawaban, semakin lupalah aku untuk melipat tangan dan meminta pada yg empunya segala jawaban
Akhirnya karena efek kelelahan, aku meninggalkan keraguan yg satu dan menampung keraguan yg lain, dan menghadapinya masi dengan cara yang sama...
Sering kali karena suatu keraguan yg tak berujung, akan melipatgandakan keraguanku akan hal yg lain... *sigh*
Keraguan itu suatu keadaan dimana manusia menjengkal Allah dengan jengkalnya yang tak disadarinya hanya sepanjang penggaris 10 cm
Cuma ingin berbagi, bukan mengurui apalagi pajago2an
Banyak perkara yang belum kutemui ujungnya...
Banyak pertanyaan yg mungkin ga akan ketemu jawabannya...
Banyak daftar doa yang mungkin klo dijadiin sinteron episodenya uda ribuan...
Tapi untuk apapun bentuk perkara, pertanyaan, doa yang belum dijawab, yang semuanya telah menorehkan ragu dihatimu dan hatiku juga
Tuhan punya jawaban yang harusnya bisa membuat aku dan kamu ga pake ragu-ragu lagi
"....sebab yg ada padaKu adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yg penuh harapan." (Yer 29 : 11)
Ragu itu adalah waktu kmu ujian nyorat nyoret pilihan a-b-c-d-e sampai lebih dari 3x *untung ga robek kertasnya :p*
Ragu itu adalah saat pilihan katamu terlalu byk 'Mmmm.....'
Ragu itu juga bisa terjadi saat kamu membutuhkan friz beberapa menit untuk suatu jawaban 'ya'
Ragu itu sering sohiban sama yang namanya 'galau'
Ragu itu hal yg sangat familiar sampai2 memilih isi perut pun pake acara ragu mau milih yang mana
Ragu itu juga yg sering buat kamu melakukan gerakan motorik berulang2, mondar-mandir berharap dgn action ini ragunya ilang
Ragu itu suatu perasaan yg mampu membuat kamu memandang lawan bicaramu lebih lama beberapa detik dgn harapan mendapatkan suatu keyakinan
Ragu itu suatu asa yang sering membuatmu bertanya 'bener ga ya?
Ragu itu bisa buat kmu jadi ga konsisten
Ragu itu sering juga jadi hal yang negatif yg mampu membelokkan kmu dari jawaban yang benar
Ragu itu memiliki gesturenya sendiri
Sekelumit tentang ragu...
Tapi taukah kamu...
Kalau...
Ragu itu membuat kmu terlalu banyak berpikir, ngabisin energi makanan ke otak, yang ujung2nya malah salah dan buat laper lagi :p
Tau ga, kalau...
Ragu itu episode manusia yg lagi digalauin sama iblis
Nyadar ga, kalau...
Ragu itu juga sering kita tujukan ke Tuhan? :(
Aku bakalan lulus ga ya *padahal uda belajar tuh dari kapan tahun*
Kapan yah bisa jdi ppds juga? *jeritan hati sepertinya:p*
Kok keduluanan mulu?
Harusnya kan bisa lebih baik dari dy
Buatku sendiri keraguan itu suatu fase yang masih terlalu sering bergulir
Saat dy muncul isi kepalaku sebagian besar adalah deretan kalimat yang berakhir dengan tanda tanya
Muka juga sering ikutan murung, hati menggalau, karena tanda tanyanya ga nemu-nemu dengan jawaban
Semakin keras aku berpikir, semakin sibuk aku mencari jawaban, semakin lupalah aku untuk melipat tangan dan meminta pada yg empunya segala jawaban
Akhirnya karena efek kelelahan, aku meninggalkan keraguan yg satu dan menampung keraguan yg lain, dan menghadapinya masi dengan cara yang sama...
Sering kali karena suatu keraguan yg tak berujung, akan melipatgandakan keraguanku akan hal yg lain... *sigh*
Keraguan itu suatu keadaan dimana manusia menjengkal Allah dengan jengkalnya yang tak disadarinya hanya sepanjang penggaris 10 cm
Cuma ingin berbagi, bukan mengurui apalagi pajago2an
Banyak perkara yang belum kutemui ujungnya...
Banyak pertanyaan yg mungkin ga akan ketemu jawabannya...
Banyak daftar doa yang mungkin klo dijadiin sinteron episodenya uda ribuan...
Tapi untuk apapun bentuk perkara, pertanyaan, doa yang belum dijawab, yang semuanya telah menorehkan ragu dihatimu dan hatiku juga
Tuhan punya jawaban yang harusnya bisa membuat aku dan kamu ga pake ragu-ragu lagi
"....sebab yg ada padaKu adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yg penuh harapan." (Yer 29 : 11)
Kamis, 09 Agustus 2012
-Book and Confirm-
Di depan lapitop, mencoba mencari ilham untuk thesis, malah nyasar ke blogger yang sudah lama terlupakan.... hampir setahun *udah tebel debunyaaaaa.... :p*
-Book and Confirm-
2 kata yang hanya beda semenit diucapkan pun bisa membuat seorang wanita senewen di zaman ini *read: olshop* hahaha...
Pertanyaan dari saya...mungkinkah kamu membook barang yg ga kamu suka?
*pertanyaan bodoh ver, yah jelas gak lahhh, diliat aja ogah boro2 ngetik bookkk....*
Itu adalah penggalan kisah hingar-bingar per-olshopan yang sdg membooming
Pertanyaan selanjutnya...
Bagaimana dengan hidup? *berat yee omongannya malem2 begini... :p*
Mencoba membayangkan...
Bagaimana seandainya bila...
Bagaimana kalau...
Saya bisa membook n memconfirm apapun yg saya mau dalam hidup saya... "apapun"
Pasti akan sama, saya hanya akan memilih apa yang saya suka...atau minimal yg agak saya suka...
And then...
Tuhan bilang, 'No Hit and Run' yaaa...'Cancel = Blacklist'
Nah loh...
Kalau saya salah milih, atau berubah pikiran gimana? Masa ga bisa 'cancel' siii???
Zingggggg.........
Bingung anak mudanya...
Banyak hal, banyak bagian dalam hidup ini yg jangankan utk membooknya, terpikirkan saja pun tidak...
Dari bayi saya ga pernah ngimpi membook buat jadi dosen...
Dari zaman kuliah juga ga prnh ngebayangin bakal confirm balik ke medan...seribu kali ogah... :p
Dari kecil juga ngimpinya pengen ngebook gawean di kedutaan kok...biar bisa keliling dunia ceritanya
Kalau begitu, disaat hampir sebagian besar berbeda dari daftar book n confirm saya, lantas jadi mendatangkan keburukan dalam hidup saya?
Jawaban saya...'tidak'
Kebaikan yang saya peroleh saat ini tidak pernah terpikirkan oleh saya akan sebegini indahnya
Saya bersyukur karena hidup saya tak semulus saya mem-book n confirm olshop...
Saya bersyukur saya tidak diizinkan untuk membook beberapa hal yang sangat saya suka...
Saya bersyukur karena hidup saya 'terbatas'
Hidup saya 'dibatasi'
'Dibatasi' oleh patronnya Tuhan
Kebahagian yg saya peroleh jauh lebih indah meski saya harus memulainya dari hal yang tak pernah saya pikirkan, tak masuk daftar favorit bahkan daftar agak suka.
-vE-
Langganan:
Komentar (Atom)
