Sabtu, 24 November 2012

DIA

Dia...
Aku pernah meminjam rahimnya selama 9 bulan...
Plasentaku menerima aliran darah langsung dari aliran aortanya...
Dan mencicipi puting susunya selama beberapa saat, meski bukan eksklusif...

Dia...
Aku besar, menjadi remaja dan dewasa hingga saat ini....itu semua hanya karena keringatnya
Aku yakin sesekali air matanya harus jatuh karena memikirkanku
Aku juga yakin tak pernah terbersit sedikitpun dibenaknya untuk memberi batu pengganti roti buatku...

Many..many thanks buatnya....
Mungkin itupun belum cukup...dan tak kan pernah cukup

Aku...
Hampir 27 tahun aku hidup, itu artinya angka dewasa...
Banyak hal walaupun mungkin belum sebanyak dia...telah kupelajari dalam setiap langkahku
Menimbang, memilih, bermimpi, berkehendak, melangkah, telah banyak kulalui, hingga akhirnya aku mengenal istilah konsekuensi, sekali lagi meskipun tidak sebaik dia...

Aku...Dia...
Dia mengenalku sebagai yg keras kepala, tertutup, emosional, tak sepintar adikku...
Dia selalu mengeluhkanku dan membandingkanku...
Kata dia 'aku teman bertengkarnya'

Aku...Dia...
Aku tak pernah nyaman menjadikan dia tempatku mengeluarkan isi kepalaku
Aku sering merasa takut bila didekat dia
Dia masih menjadi diktator setiapku memilih langkahku
Dia masih memaksa mengajarkanku merangkak di saat aku sudah bisa berlari
Dia masih menganggapku 0 saat aku sudah 9

Dia...
Dia yang selalu dan masih akan ada di tiap doaku
Dia yang selalu kupintakan umur panjang dari yang Maha Kuasa
Dia...yang masih kusebut MAMA 

:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar